Selasa, 16 Oktober 2012


TUGAS MANDIRI
KONDISI KEHIDUPAN MODEREN MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN REMAJA
DISUSUN OLEH :
HENDRA
NIM: 501111010046
DOSEN PEMBIMBING :
S.FAUZANA FAUZANA, Spd
PROGRAM STUDI PENJASKESREK
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI (UNISI)
TA.2011/2012

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT,yang telah menciptakan alam semesta ini. Dari ciptaan_Nya manusia dapat mengembangkan segala kemampuan, mulai dari teknologi pertanian serta pendidikan, untuk itu dibutuhkan kemampun untuk belajar dan berfikir secara positif.
Dengan rahmat Tuhan yang maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baik mungkin, sebagai salah satu tugas mata kuliah Perkembangan perserta didik.
 Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini, agar penulis bisa mengerti lebih dalam tentang materi ini dan memperbaiki pergaulan dalam emosi yang terjadi pada diri penulis sendiri. Semoga Allah SWT akan membalas semua kebaikan itu dengan rahmat dan hidayah_NYA.
Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, mungkin didalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dalam pembelajaran materi ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,rekan-rekan mahasiswa dan pelajar,terutama bagi diri penulis sendiri.
Untuk itu, lebih dan kurang penulis memohon maaf kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan semua, serta kepada Allah SWT penulis memohon ampun.


Tembilahan, 18 juni 2012
Ttd ,


Hendra
Nim : 501111010046
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3  
2.4
 2.5

 2.6


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 3.2 Saran-saran
BAB IPENDAHULUAN
 1.1

Latar belakangManusia dalam kedudukannya sebagai peserta didik haruslah ditempatkan sebagai pribadi yang utuh. Yakinlah manusia sebagai kesatuaan sifat makhluk individu dansosial,sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk tuhan yang harusmenempatkan hidupnya didunia sebagai persiapan kehidupan akhirat. Pendidikan adalahupaya untuk membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan, pertumbuhan pada manusia. Untuk itu kami sebgai penulis merasa bahwa halini perlu di kaji untuk mengetahui perkembngan mnusia pda umumnya secara garis besar dengan mengenal berbagai karekteristiknya. Karena manusia di sini sebagai pesert didik,yang jug kan dibahas tentng prkembangan emosi remaja.1.2

TujuanAdapun tujuan penulis adalah :1.

Mengenal bahwa manusia adalah sebagai peserta didik 2.

Untuk mengetahui mkna perkembangan emosi remja3.

Untuk mengethui karakteristik dan fktor-fktor yang mempengaruhi perkembangan emosiremaja4.

Serta mengetahui perbedaan-perbedaan yng terdpat dalam perkembangan emosi remaja5.

Dan mengetahui upya pengembangaanya.1.3

ManfaatPenulisan makalah ini bisa membuat kita mengetahui hl-hl tentang pserta didik an perkembngan emosi remaja ,serta sebgai pedoman didlam kehidupan sehri-hari.karena kami penulis merasa bahwa perkembngan emosi remaja sangat patut untuk dipelajari,sebab kitasebagai remaja harus mengetahui hal-hal apa saja yang patut kita lakukan dengan baik atautidak baik,yang harus kita patuhi dan nama yang kita hindari.
 
BAB IIPERKEMBANGAN EMOSI
Kehidupan seseorang pada umumnya penuh dorongan dan minat untuk mencapai/memuliki sesuatu.seberapa banyak dorongan-dorongan dan minat-minat seseorangitu terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya.kehidupannya berlngsungmulus,di mana dorongan-dorongan dan keinginan/minatnya dapat terpenuhi/dapat berhasildicapai,ia cenderung memiliki perkembangan emosi yang stabil dan dengan demikian dapat berhsil terpenuhi,baik hal itu di sebbkan kurangnya kemempuan untuk memenuhinya/ karenakondisi lingkungan yang kurang menunjang, sangat dimungkinkan perkembanganemosionalnya mengalami gangguan.1.

PENGERTIAN EMOSIONALEmosi dan perasan adalah dua hal yang berbeda.tetpi perbedaan antara keduanya tidk dapat dinytakan dengan tegas.emosi dan persaan merupkan suatu gejala emosional yangsecara kuntitatif berkelanjutan,akan tatapi tidak jelas batasnya. Menurut crow dan crow(1958) pengertian emosional adalah penglaman efektif yang disertai penyesuaian dri dalamindividu tentang keadaan mental dn fisik berujud suatu tingkah laku yang tampak.Emosi adalah warna efektif yang kuat dn ditndai oleh perubhan-perubhn fisik.pada saatemosi sering kali terjadi perubahan-perubahn pada fisik antara lain:
y

Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpeson
y

Peresaran darah : bertambah cepat bila terkejut
y

Denyut jntung : bertambah cepat bila terkejut
y

Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa
y

Pupil mata : membesar bila marah
y

Liur : mongering kalu takut/tegang
y

Bulu roma : berdiri klau takut
y

Pencernan : mencret kalau tegang
y

Otot : ketengangan dan ketakutan menyebabkanotot menegang atau
y

Bergetar (tremor) 10) komposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah karenaemosional yang menyebabkan kelenjer-kelenjer lebih aktif.2.

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode ³badai dn tekanan´. Suatumasa dimna ketegangan emosi meninggi sebgai akibat dari perubahan fisik dankelenjer,contohnya pada remaja.tidak semua remaja mengalami masa badai dantekanan,namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari wktuke waktu sebagai konsenkuensi penyesuaian diri terhada pola perilaaku baru dan harapansosial baru. Pola masa remaja adalah sama dengan pola emosi anak-anak.jenis emosi yangsecara normal ialami adalah:
 
a.

Cinta/ Kasih SayangFaktor penting di dalam kehidupan remaja adalah kapasitsnya untuk mencintai orang laindalam kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang.kemampuan untuk menerimacinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya. Tampaknya tidak adamanusia termsuk remaja yang dapat hidup bahagia dan sehat tanpa mendapatkan cintadari orang lain. Kebutuhan untuk member dan menerima cinta menjadi sngat penting,walau kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu disembunyikan secara rapi,pararemaja yang berontak secar terang-terangan,nakal dan mempunyai sikap permusuhan besar kemungkinan disebbabkan oleh kurangnya rasa cinta b.

GembiraPerasaan gembira dari remaja banyak di teliti.perasaan gembira sedikit mendapat perhatian dari petugas peneliti dari pada perasaan marah dan takut/tingkah laku dan problema lain yang mementulkan kesedihan.rasa gembira akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat/bila ia jatuh cinta dan cintany itu mendapatsambutan(diterima)oleh yang dicinta.c.

Kemarahan Dan PermusuhanRasa marah merupakan gejala yang penting di antara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembngan kepribadian. pertama, diantara emosi-emosiini adalah cinta,cinta dan mencintai adalah gejal emosi bagi perkembangan pribadi yangsehat. Rasa marah juga penting dalam kehidupan,karena melalui rasa marahnya seseorangmempertajam tuntutannya sendiri dan pemilikan minat-minat sendiri. Dalam upayamemhami remaja,ada 4 faktor yang penting sehubungan dengan rasa marah:a.

Adanya kenyataan bhwa persaan marah berhubungan dengan usaha manusi untuk memiliki dirinya dan menjdi dirinya. b.

Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja,diatidak hanya merupakan objek kemarahan yang berkembang dan kemudianmenjadi surut tetapi menyumpai sikap-sikap di mana ada sisa kemarahan masalalu.c.

Sering sekali perasaan marh sengaja disembunyikan dan seringkali tampak dalam bentuk samar.d.

Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri.d.

Ketakutan Dan KecemasanKetakutan-ketakutan muncul krena adanya rasa kecemasan-kecemasan dan rasa beraniyang bersamaan dengan perkembangan remaja itu sendiri.beberapa orang memiliki rasatakut secara berulang-ulang dengan kejdian dalam kehidupan sehari-hari,atau krenamimpi-mimpi,atau karena pikiran-pikirn mereka sendiri.tidak ada seorangpun yangmenerjunkan dirinya dalam kehidupan dapat hidup tanpa rasa takut.satu-satumya carauntuk menghindarkan diri dri rsa takut dalah menyerah terhadap rasa takut. Biehler (1972), membagi cirri-ciri emosionl remja menjdi du tentang usia yaitu
 
Ciri-ciri emosional:1.

Pada usia ini seseorang siswa/anak cenderung banyak murung dn tidak dapatditerka2.

Siswa mungkin bertingkah laku kasar atau menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri3.

Ledakan-ledakan kemarahan mungkin bisa terjadi4.

Seorang remaja cenderung tidak toleran terhdap orng lain dan membenarkan pendpatnya sendiri yang disebabkan kurng rasa percaya diri.5.

Siswa di SMP mengalami orang tua dan guru mereka secara lebih objektif danmungkin menjadi marah apa bila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikapserba tahu.Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun1.

³pemberontakan ³2.

Karena bertambahnya kebebasan mereka3.

Siswa pada usia ini serimg kali melamun karena memikirkan masa depan mereka3.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSISejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukkan bahwa perkembangan emosimereka bergantung pada factor kematangan dan faktor belajar (hurlock,1960:266).Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi,antara lain:A.

Belajar dengan coba-cobaAnak belajar secara coba-coba untuk mengekpresikan emosi dalam bentuk  prilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepdanya,dan menolak perilaku yangmemberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan.B.

Belajar dengan cara meniruDengan cara mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain,anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orangyang diamati.C.

Belajar dengan cara mempersamakan diri(learning by identification)Anak menirukan reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsanganyang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
 

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.
 Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat.
Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja dituntut untuk menentukan untuk membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya.
Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu tugas perkembangan remaja dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, kami mencoba membahas mengenai tugas perkembangan remaja baik secara umum maupun klasifikasinya secara khusus yang berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami temukan dan akan kami bahas adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan remaja?
2.      Bagaimana klasifikasinya?
3.      Bagaimana karakteristiknya?
4.      Faktor apa saja yang mempengaruhi?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tugas perkembangan remaja secara umum.
2.      Untuk mengetahui klasifikasi tugas perkembangan remaja, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini antara lain:
1.      Dapat memahami tugas perkembangan remaja secara umum.
2.      Dapat memahami pengklasifikasian tugas perkembangan remaja, karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi.












BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Tugas Perkembangan Remaja
Secara umum tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya mengurangi atau bila mungkin menghilangkan sama sekali sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk menepati kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock dalam Mappiare (1992) adalah berusaha agar:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
Pada periode pra-remaja, anak tumbuh demikian cepat yang mengarah pada bentuk orang dewasa, diiringi perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan khayalan dan impian.

2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
Dalam masa remaja diharapkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Sering kali terjadi ada remaja yang menyesali diri sebagai pria atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka tidak memuaskan.

3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
Akibat adanya kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja, para remaja mengadakan hubungan sosial terutama hubungan dengan lawan jenis merupakan suatu kewajaran.
Dalam hal ini, seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga.

4. Mencapai kemandirian emosional.
Tugas perkembangan yang harus dihadapi remaja adalah bebas dari ketergantungan emosional seperti dalam masa kanak-kanak mereka. Dalam masa remaja, seseorang dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung semacam itu.

5. Mencapai kemandirian ekonomi.

Kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang berhubungan dengan ekonomi merupakan tugas perkembangan remaja yang penting, karena mereka akan hidup sebagai orang dewasa kelak.

6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.


Sebagai hasil dari perpaduan unsur-unsur pertumbuhan biologis dan keragaman pengalaman dengan lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Remaja sudah memiliki kemampuan untuk berfikir atau nalar tentang sesuatu yang berada di luar pengalamannya atau sistem nilai yang dimilikinya.
Dengan kata lain , remaja sudah dapat memikirkan kemungkinan sesuatu yang abstrak secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah.

7. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.

8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.

Proses pengikatan individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejak lahir. Proses ini diperluas selama masa anak dan remaja. Remaja yang mengikuti kegiatan keagamaan akan dapat mengembangkan sikap batin atau sikap keterikatan sosialnya terhadap orang lain.

9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.

Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam, sebagian remaja bersifat antagonistik (menentang dan merasa takut) dan sebagian lainnya menerimanya dengan sikap positif.
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Tugas-tugas fase perkembangan remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja yang diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

2.2 Klasifikasi Tugas Perkembangan Remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari 3 bagian yaitu, tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, pendidikan dan karier, serta dalam kehidupan berkeluarga kelak. Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing bagian tersebut beserta karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2.2.1 Kehidupan pribadi sebagai individu
Kehidupan pribadi sangat rumit dan kompleks sehingga sulit untuk dirumuskan. Sebagai makhluk individu, seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang diperuntukkan bagi kepentingan diri secara pribadi, baik fisik maupun nonfisik.
Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi;i fisik amat penting dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seoseorang.
Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan aspek tersebut adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya, yang meliputi:
Ø  Status sosial ekonomi,
Ø  Filsafat hidup keluarga,
Ø  Pola hidup keluarga.
Selain itu faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor keturunan dan lingkungan yang sesuai dengan aliran nativisme, empirisme, dan konvergensi.
*      Aliran nativisme menyatakan bahwa perkembangan seorang individu ditentukan oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak dilahirkan
*      Aliran empirisme menyatakan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh lingkungan tempat ia berkembang, jadi bisa dikatakan seorang individu akan berkembang sesuai dengan kehendak lingkungan.
*      Aliran konvergensi menyatakan bahwa perkembangan seorang individu dipengaruhi oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak lahir dan lingkungan tempat ia dibesarkan, dengan kata lain aliran ini merupakan penggabungan antara aliran nativisme dan aliran empirisme.
2.2.2 Kehidupan Pendidikan dan Karier
Pada hakikatnya manusia selalu ingin tahu, maka atas dasar hakikat tersebut manusia senantiasa belajar untuk mencari tahu hal-hal yang ada di sekitarnya. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip pendidikan seumur hidup, yang artinya adalah manusia itu senantiasa belajar sepanjang hayatnya.
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui badan pendidikan formal maupun nonformal.
Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud adalah sesuatu yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan kehidupan masyarakat.
Sedangkan kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang dalam dunia kerja. Seperti dikatakan oleh Garrison (1956), bahwa setiap tahun terdapat jutaan pemuda dan pemudi memasuki dunia kerja di seluruh dunia.
Peristiwa seseorang rernaja masuk ke dunia kerja itu merupakan awal pengalaman dalam kehidupan berkarya (berkarier). Pada hakikatnya kehidupan remaja dalam pen­didikan merupakan awal kehidupan kariemya.
Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang merupakan faktor penting dan merupakan langkah awal dalam kehidupan pendidikan dan kariernya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan dan karier adalah:
1.      Faktor sosial-ekonomi, kondisi sosial yang menggambarkan status orang tua dan kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya
2.      Faktor lingkungan, terdiri atas 3 hal:

v  Lingkungan kehidupan masyarakat, hal ini akan membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan dan mempengaruhi pola pikirnya tentang pendidikan dan kariernya.
v  Lingkungan kehidupan sekolah, kondisi sekolah merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan karier remaja.
v  Lingkungan teman sebaya, pergaulan teman sebaya akan berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan pendidikan masing-masing remaja.
3. Faktor pandangan hidup, merupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan.

2.2.3 Kehidupan Keluarga
Tugas perkembangan remaja dalam hubungannya dengan persiapan mereka untuk memasuki kehidupan baru, yaitu kehidupan berkeluarga.
Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual dan telah siap melakukan fungsi produksi.
Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan mulai tertarik kepada lawan jenis. Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja cukup kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya.
Berkenaan dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai cara yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku.
Dalam situasi pergaulan yang khusus atau ber­kencan, seorang gadis hendaknya bersikap pasif dan perjaka yang lebih bersikap aktif.
Pada umumnya remaja, khususnya wanita, tidak mengalami kesulitan untuk menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalami sedikit kesulitan.
Hampir setiap remaja mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang sesuai, kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga (keluarga).
Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu diketahui bahwa seorang remaja akan mengalami “jatuh cinta” di dalam kehidupannya setelah mencapai usia belasan tahun (Garrison, 1956: 48).







BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan remaja yang meliputi tugas kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi masyarakat yang sangat kompleks.

3.2 Saran-saran
Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka.
Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi.
Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan.
Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.





DAFTAR PUSTAKA



Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga, 1990.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta : C.V. Rajawali, 1991
Ahsanudin. 2008. Modul X Sosiologi SMA atau MA Semester Gasal. Surakarta: CV Hayati Tumbuh Subur
Atik Catur Budiati. 2009. Sosiologi Kontekstual: untuk SMA & MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
www.google.com (kondisi kehidupan moderen mempengaruhi remaja).